Indonesia memiliki penduduk dengan jumlah
terbanyak keempat di dunia, dan jumlah ini terus meningkat setiap tahunya.
Peningkatan jumlah penduduk ini tentunya disebabkan program Keluarga Berencana
yang kurang maksimal dan diikuti dengan lonjakan kebutuhan akan energi. Sampai saat ini masyarakat di Indonesia masih
bergantung akan ketersediaan energi yang berasal dari energi fosil yaitu minyak
bumi dan gas. Apakah selamanya akan berlangsung demikian?, tentu tidak!, sebab energi
fosil ini akan habis nantinya. Sebenarnya masyarakat Indonesia telah sangat
sadar akan energy fosil ini, yang nantinya akan habis. Tapi apa?, masih banyak
orang-orang di Negara ini yang masih saja seenaknya memanfaatkan energi yang
tidak dapat diperbarui ini. Ketergantungan akan energi fosil inilah yang
membuat kita, terkadang jarang memikirkan hal-hal yang dapat dilakukan guna
penghematan energi ini. Untuk itu berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya
dapatkan, saya akan sedikit berbagi kepada sobat bumi.
Banyak cara yang dapat dilakukan sebenarnya
yang dapat kita lakukan untuk menghemat energi yang kita gunakan selama ini,
dan itu sederhana sobat, dan yang paling dan sangat sederhana adalah kita tidak
menggunakan energi fosil ini :),
haha....tapi itu tidak mungkin. Sebenarnya dasar dari usaha-usaha penghematan
ini adalah bagaimana kebijakan kita sebagai individu untuk memanfaatkan energi-energi
yang dihasilkan dari konversi energi fosil ini. Listrik adalah salah satu energi hasil
konversi dari energi fosil baik minyak maupun gas. PLTD dan PLTG adalah salah
satu pembangkit listrik yang menggunakan hasil olahan minyak bumi yaitu solar
dan gas sebagai sumber bahan bakar untuk menghasilkan listrik, jadi apabila
kita tidak berhemat dalam menggunakan energi listrik ini, semakin banyak pula
solar dan gas yang dibutuhkan sebagai sumber bahan bakar dari pembangkit
listrik ini.
Menghemat listrik dimulai kita lakukan dari
lingkup yang kecil saja dulu, contoh kontrakan saya menggunakan lampu hemat energy
LED sebagai pengganti lampu pijar konvesional, mematikan lampu pada saat tidak
diperlukan, pastinya pada saat tidur dimalam hari,”nah,klo tidurnya jam 5 subuh
gimana? Kan sama aj bohong?”, jangan
begadang juga ya sob :), menggunakan pemanas air pada saat diperlukan,
dan intinya adalah tidak membiarkan alat-alat elektronik dalam keadaan stand by. Selain listrik, kita juga harus melakukan
penghematan dalam menggunakan alat-alat yang berbahan bakar hasil olahan minyak
bumi. Contohnya alat transportasi, Di Indonesia sangat mudah sekali untuk
memiliki kendaraan bermotor baik roda 2 maupun 4, dengan uang muka yang murah
masyarakat sudah bisa memiliki kendaraan bermotor. Hal inilah yang menyebabkan
penggunaan BBM yang semakin terus melonjak yang diikuti meningkatnya penggunaan
kendaraan bermotor. Masyarakat menjadi malas jalan kaki atau bersepeda untuk
menempuh jarak yang dekat untuk sampai ke tempat tujuan mereka. Nah khusus yang
satu ini saya akan berbagi cara untuk melakukan penghematan, sangat sederhana.
Pertama, kalo sobat bumi ingin memiliki kendaraan bermotor usahakan beli cash sebab punya kreditan itu tidak
menyenangkan kawan, selain belajar menabung kita juga membantu mengurangi
pemakaian BBM. Disela-sela menabung, sobat bumi bisa membeli sepeda yang
harganya jauh lebih murah dari kendaraan bermotor, atau berjalan kaki. Kedua,
biar tidak lelah bersepeda atau berjalan kaki buat yang kuliah seperti saya
carilah kontrakan atau kos-kosan yang dekat dengan kampus dan dekat dengan
tempat makan pastinya (pengalaman pribadi sekali) :). Dan jika akan bepergian ke tempat yang
jauh, gunakan alat transportasi umum. Dengan demikian sobat bumi dan saya akan
membantu dan melakukan tindakan nyata untuk menghemat energi, khususnya energy fosil
minyak bumi. Hemat itu simpel sob.
Dengan menghemat energi, pastinya akan
diikuti dengan tindakan menjaga lingkungan. Hemat listrik dan bijak dalam
menggunakan kendaraan bermotor, berarti kita menghemat penggunaan energi fosil
sebagai sumber energi bahan bakar. Hemat
penggunaan energy fosil berarti mengurangi jumlah gas buang CO, CO2, NO2,
ke udara. Sebagaimana yang kita tahu hasil pembakaran energy fosil minyak bumi
berupa gas yang saya sebutkan tadi adalah pencemar udara yang berbahaya dan
termasuk gas rumah kaca yang menyebabkan global
warming. Untuk itu bijak dalam menggunakan alat-alat elektronik dan bijak
juga tentunya dalam menggunakan kendaraan bermotor, yang palik baik sih mungkin
tetep seperti saya yang tidak akan pindah kontrakan selama kampus saya juga
belum pindah,(belum DO) :) .
Selain itu ada beberapa cara untuk menjaga
kelestarian lingkungan yang berdampak langsung terhadap kita nantinya. Untuk
menjaga lingkungan tetap bersih contohnya dari sampah anorganik seperti plastik,
sobat dapat menggunakan tas belanja yang tidak sekali pakai atau tidak mudah
rusak sebagai pengganti kantong plastik, Menggunakan wadah minum seperti botol plastik
yang tidak sekali pakai, dan tentunya mendaur ulang sampah-sampah anorganik
ini. Untuk sampah organic kita bisa mendaur ulang sebagai bahan pembuat pupuk
atau biogas, kebetulan saya pernah menjadi pembicara tentang pengolahan sampah organic
ini di suatu perusahaan. Selain itu untuk mengurangi penggunaan kertas yang
mengakibatkan gundulnya hutan kita, sobat bisa memanfaatkan halaman kertas
bolak-balik untuk menghemat kertas, cara ini juga jitu untuk menghemat
pengeluaran biaya untuk kertas, apalagi bagi saya dan kawan-kawan sekontrakan
saya yang bernasib sama, yaitu skripsi kami yang sangat sering sekali direvisi.
Nah itulah beberapa pengalaman dari saya,yang saya coba bagikan ke sobat bumi .
Dan selain itu yang paling penting yang saya lakukan untuk menjaga lingkungan adalah
kuliah di Program Sturdi Teknik Lingkungan, biar kita mengerti apa itu
lingkungan dan cara jitu agar lingkungan lestari :).
Berbicara soal penghematan energy, berarti energy
yang kita gunakan sekarang ini, yaitu energy yang bersumber dari energy fosil
minyak bumi dan gas, pasti akan habis nantinya, karena sifat energy ini yang
tidak dapat diperbarui. Walaupun banyak oil
and gas company yang masih berusaha untuk mempertahankan jumlah cadangan
yang mereka miliki. Khusus ketersediaan cadangan minyak bumi banyak perusahaan
migas mempertahankan cadangan minyak bumi yang mereka kelola dengan cara – cara
seperti injection well, EOR, dan
mengelola kembali sumur-sumur tua.
Sebenarnya sudah banyak usaha-usaha dari
manusia sendiri untuk memanfaatkan energy alternative bersih yang tersedia di
alam. Di Indonesia sendiri misalnya, khusus untuk penyediaan energy dalam skala
yang besar sudah banyak memanfaatkan energy alternative bersih yang tersedia di
alam untuk skala besar seperti pemanfaatan energy panas bumi, matahari, angin, air
dan untuk skala kecil adalah Biogas. Mengapa dikatakan energy bersih, sebab
dari semua energy ini jika dimanfaatkan akan menghasilkan sedikit pencemar,
atau masih dalam standar baku mutu dan sifantya terbarukan, karena selalu
tersedia dialam serta memiliki siklus. Namun dalam pemanfaatan beberapa energy bersih
ini, masih membutuhkan biaya yang besar dan penelitian lebih lanjut guna
mencapai effisiensi pemanfaatanya, untuk energy. Misal untuk pemanfaatan energy
panas bumi, digunakan teknologi yang tinggi untuk memanfaatkanya dari dalam
perut bumi, dibutuhkan instalasi pipa yang baik, agar pemanfaatanya maksimal. Untuk
energy matahari dibutuhkan lahan yang luas, serta Solar Cell dengan skala yang sangt besar, energy angin juga
dibutuhkan lahan yang luas sebagai ladang angin, dan membutuhkan instalasi
kincir angin yang sangat banyak, serta maintenance
yang rutin terhadap kincir angin ini, serta untuk pemanfaatan air sebagai
sumber energy, sekarang ini pemanfaatan air sebagai sumber energy tidak hanya
sebatas air yang berada di permukaan, namun juga memanfaatkan aliran air sungai
bawah tanah. Kesemua energy bersih ini dimanfaatkan untuk menghasilkan energy listrik.
Dan semua energy ini pada dasarnya sudah tersedia dialam, dan itu sangat
tersedia sekali di Indonesia, tergantung semaksimalkan apa kita memanfaatkanya.
Jadi menurut saya semua energy ini tersedia di alam yang kapasitas dan kondisinya dipengaruhi oleh alam
ini sendiri, maka ada baiknya kita menjaga keseimbangan alam dengan peduli
terhadap lingkungan guna kepentingan umat manusia di masa yang akan datang.
Untuk pemanfaatan dalam skala kecil Biogas
yang berasal dari sampah organic dan kotoran hewan ini dapat menjadi alternative
sebagai pengganti bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan memanfaatkan
sampah organic ini, berarti selain mengurangi sampah kita juga dapat
menghasilkan energy bersih.
Selain energi yang saya bicarakan sebelumnya,
saya juga beranggapan bahwa ada pemanfaatan energy bersih lainya seperti nuklir
dan hidrogen. Namun pemanfaatan kedua energi ini jauh lebih mahal dan hati-hati dalam
pemanfaatanya. Untuk nuklir sendiri, sudah kita ketahui bersama sob bahwa
bahaya radiasi yang ditimbulkan jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan
pada reactor nuklir, untuk itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Pemilihan
tempat yang baik untuk memanfaatkan energy ini misal bukan zona rawan bencana
alam, jauh dari pemukiman, dan tetntu saja pengawasan yang ekstra baik. Untuk
Hidrogen yang berasal dari hasil pemecahan senyawa hidrogen dengan proses elektrolisis
air juga dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut lagi dalam pemanfaatanya. Hidrogen
dapat digunakan sebagai pengganti BBM untuk kendaraan bermotor. Dan kalau ingin lebih dahsyat lagi, kita bisa memanfaatkan petir sebagai sumber energi listrik :)
Jadi, ayo dari sekarang sob, cobalah untuk
berpikir cerdas dan bijak. Kita manusia dan alam adalah satu kesatuan yang ada
di bumi yang diciptakan ALLAH SWT. Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna
harusnya memahami dan mengamalkan tugasnya sebagai khalifah di bumi. Dengan menjaga
keseimbangan alam, alam akan tetap pada siklusnya yang telah di ciptakan ALLAH
SWT., dan itu akan berdampak baik terhadap kehidupan umat manusia yang selalu
bergantung kepada alam. Semua energy yang dapat dimanfaatkan manusia semua
tersedia di alam ini, untuk itu menciptakan Keromantisan antara kita manusia
dan alam guna terciptanya harmonisasi diantara keduanya yang saling
ketergantungan ini.